Pa'ie yang tadinya duduk sudah berdiri. Dia menapak setapak ke hadapan. " Good then. .at least kau tak benci aku. "

Cha'e mengangguk perlahan.

" Esok kau on? lepak cinema jom. . " Pa'ie bersuara lagi. Kali ini penuh pengharapan. Please say yes . Please. Please.

Pa'ie dijeling sekilas . Rasa nak hentak kepala dekat tiang bus stop. Why-on-earth kau tak ajak orang lain. . Sungguh ini bala maha dasyat ." Sory bro. . "

" No concrete reason ? " Pa'ie membalas dengan suara perlahan. Perasaan ketika itu, macam dihempap dengan batu.

" Aku tak jejak cinema . That's all. " dan tidak semena-mena Pa'ie tergelak kuat. Cha'e hanya melihat sambil tersenyum sinis. Dodol ! aku benci spesis macam ni.

" Come on. .cinema je kot. Aku bukan ajak kau masuk club. "

Sigh. . " Kau masuk club? "

" Yeah. .time weekand . Enjoy, lagi-lagi bila aku stress dengan segala assignment bagai. Mau pecah kepala " Pa'ie menjawab sambil mengetuk-ngetuk kotak rokok. Mancis dikeluarkan dan tidak sampai 5 saat asap rokok sudah berkepul-kepul. Cha'e mengenggam tangannya. Geram ! ikutkan hati memang berkecai muka makhluk sengal yang otak luar alam tahap cipan itu.

" Kau. .kalau nak smoke boleh, but make sure kau telan asap tu. Aku tak nak mati awal. " Pa'ie yang mendengar terbatuk-batuk dek tersedak . Perghh ! minah walkman ni sound aku! Pa'ie terkulat-kulat menahan rasa. Puntung rokok dilepaskan. Lalu dipijak. Cha'e hanya melihat. Dan keadaan kembali senyap.

Hujan sudah mulai reda. Yess! Cha'e membetulkan beg galas. " Kau nak balik ?" Pa'ie bertanya

" Obviously " Cha'e membalas sambil tangan sibuk menekan-nekan mp3 mencari lagu.

"Pa'ie"

"Ehmm?"

" Club tu memang awesome , tapi kalau kau serabut petala gila, kau boleh mengadu dengan Tuhan " sambil itu bibir mengukir senyuman. Kali ini ikhlas. Pa'ie terdiam. Dia cuba membalas tetapi Cha'e lebih dulu berlalu sambil melekapkan beats dikepala.

x x x x x x x x x

Keadaan yang senyap itu sungguh membunuh rasa. Sekejap-kejap Kimi meniliti drum stick yang berada digenggaman. Duhh ! calar . .Kimi mengelengg-gelengkan kepala. Rasa kesal masih mengahantui. "Kalau tadi tak rush sangat mesti semua ni tak jadik." Kimi membebel sendiri. Kepala didongakkan, melihat ke arah budak perempuan yang duduk bersila sibuk melayan iPhone.

" Aku kimi , budak engin sem 3 "

Nurul tersentap. iPhone dimasukkan ke poket. Dia berdiri dan berpusing ke belakang. " Ohh. .alrite " sambil kepala dianggukkan.

Apa blur sangat minah ni. Aku introduce diri kira aku nak tahu nama kau la. Getus Kimi dalam hati " So. .your name? " Kimi menyoal. 

" Nurul " Nurul menjawab sepatah. Ini bukan program jejak kasih . Otak serabut fikir nak balik. Hujan cepatlah reda. 

Giliran Kimi pula mengangguk. Kimi menggaruk kepala yang tidak gatal. Apa lagi aku nak cakap ni -.- Ahh sudah. . aku sumpah fail bab-bab macam ni.

Dan keadaan kembali senyap.